Jumat, 18 November 2016

Analisis Orjinalitas Proyek

Analisis Orjinalitas Proyek
1. Gagasan orisinil dan terintegrasi
Manajemen Integrasi Proyek mencakup proses-proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan benar. Ini meliputi membuat pilihan antara tujuan dan alternatif  untuk memenuhi atau melampaui kebutuhan dan harapan stakeholder. (Abdillah, 2014) Mengintegrasikan manajemen proyek meliputi koordinasi semua area pengetahuan proyek ke dalam aktifitas pada siklus proyek atau tahapan – tahapan pelaksanaan proyek guna mencapai keberhasilan proyek sesuai dengan komponen proyek (kualitas, waktu, biaya, ruang lingkup). Yang termasuk sebagai stakeholder dari sebuah proyek adalah :
1. Pimpinan proyek
2. User atau pemakai (individu atau organisasi) proyek teknologi informasi yang akan dibangun.
3. Sponsor, yaitu individu atau sekelompok orang atau organisasi yang membiayai proyek dan bertanggung jawab terhadap pengalokasian sejumlah sumber daya yang dibutuhkan proyek. (agungbowez, 2014)

2. Otonomi tim kerja
Tim kerja (work group) adalah kelompok yang berinteraksi utamanya untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam hal wilayah kewenangannya masing-masing. Sementara itu, Tim Kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi. Upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang totalitas input para individunya.
Tujuan dinamika tim kerja yang diinginkan untuk setiap tim dalam organisasi berfungsi:
a.    Sebagai lumbung dari ide yang ingin dilaksanakan.
b.    Sebagai ikatan jiwa antara anggota kelompok.
c.    Menjadi sasaran dan juga menjadi sumber dari konsep perencanaan kerja.
d.    Menjadi motivasi dalam mengadakan persaingan/aktivitas.
e.    Menjadi perangsang untuk mendapatkan kepuasan kerja.
f.     Menjadi arah yang tetap dalam menjalankan tugas kelompok. (Baso", 2011)

3. Investigasi kelompok secara kolaboratif
Investigasi kelompok secara filosofis beranjak dari paradigma konstruktivis, yakni terdapat suatu situasi yang di dalamnya para siswa berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dengan berbagai informasi dan melakukan pekerjaan secara kolaboratif untuk menginvestigasi suatu masalah, merencanakan, mempresentasikan serta mengevaluasi kegiatan mereka. (Ruswandi, 2012)

Sumber : http://inspirasialf.blogspot.co.id/2016/08/analisis-orjinalitas-proyek.html

Analisis Rancangan Kerja Proyek

Analisis Rancangan Kerja Proyek
1. Model Lengkap dan Cocok
Pembelajaran berbasis proyek atau tugas adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
Pembelajaran berbasis proyek/tugas (project-based/task learning) membutuhkan suatu pendekatan pengajaran komprehensif di mana lingkungan belajar siswa didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah autentik termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan tugas bermakna lainnya. Pendekatan ini memperkenankan siswa untuk bekerja secara mandiri dalam mengkostruksikannya dalam produk nyata. (Diah, 2012)
Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan terdapat masalah yang tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka sistem tersebut memerlukan pengembangan. Untuk mengembangankan suatu sistem terdapat 6 langkah yang perlu dilaksanakan, berikut langkah-langkah pengembangkan system.(Murti, 2012)

2. Ketepatan Asumsi
Pengendalian menurut R. J. Mockler sebagaimana dikutip Soeharto (1999: 228) adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar menganalisa kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran. 
Proses pengendalian berjalan sepanjang daur hidup proyek guna mewujudkan performa yang baik di dalam setiap tahap. Perencanaan dibuat sebagai bahan acuan bagi pelaksanaan pekerjaan. Bahan acuan tersebut selanjutnya akan menjadi standar pelaksanaan pada proyek yang bersangkutan, meliputi spesifikasi teknik, jadwal, dan anggaran. Maka untuk dapat melakukan pengendalian perlu adanya perencanaan. Menurut Santoso (1997). (Muhammad, 2012)

3. Sikap Pelaksanaan
Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangat kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana. Jika kita membahas tentang pentingnya menajemen dalam suatu proyek, pertama - tama kita harus tau, apa itu menajemen proyek. Jadi menurut  pendapat saya menajemen itu adalah sebuah proses perencanaan dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti  bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Dan proyek adalah sesuatu yang bersifat sementara dan sering dilaksanakan untuk memenuhi tujuan strategis organisasi. (Scribd, 2013)

Sumber : http://nyapoaku321.blogspot.co.id/2016/08/v-behaviorurldefaultvmlo_4.html

Analisis Topik Proyek

Analisis Topik Proyek

1. Manageble Topic (Topik terjangkau)
Salah satu saran yang sangat simpatik adalah “jangan sekali-kali melakukan apapun yang ada di luar jangkauan kemampuan diri sendiri”
Dengan demikian, hal-hal di bawah ini perlu diperhatikan:
a. Apakah latar belakang pengetahuan, kecakapan, dna kemampuan diri sendiri, sudah cukup untuk memecahkan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan topic yang akan dikerjakan?
b. Apakah waktu, dana telah dipikirkan dengan masak dan mencukupi?
c. Apakah topic tersebut dapat memperoleh konsultan/pembimbing dengan mudah?
d. Apakah tidak ada hambatan-hambatan dari pihak-pihak lain, berkenaan dengan topic tersebut? Suatu penelitian tidak akan berhasil dengan memuaskan bilamana mahasiswa tidak mempunyai bekal pengetahuan juga kecakapan tentang cara-cara mencari dan mengolah data yang telah terkumpul.. (Rohman, 2011)

2. Obtainable Data (Data mudah diperoleh)
Setiap penelitian memiliki topic atau pokok masalah tertentu.Tiga kriteria yang perlu dipenuhi untuk mengangkat suatu topik menjadi suatu masalah penelitian yaitu manageable topic, significant topic, dan interesting topic. Suatu masalah memenuhi kriteria manageable topic apabila :
1.     Masalah atau topik itu dikuasai oleh peneliti. Peneliti memiliki latar belakang pengetahuan atau kecakapan yang cukup untuk memecahkan masalah itu.
2.      Untuk memecahkan masalah itu ada waktu dan biaya yang cukup.
3.      Ada konsultan untuk memecahkan masalah itu.
4.      Ada pihak yang dapat diajak bekerjasama untuk meneliti masalah itu. (Dani, 2013)


3. Significancy of Topic (Penting untuk dikerjakan)
Suatu penelitian ilmiah tentu berawal dari pemilihan topik yang akan diteliti. Dalam bidang sejarah, topik penelitian harus memenuhi beberapa persyaratan.
a) Topik itu harus menarik (interesting topic), dalam arti menarik sebagai obyek penelitian. Dalam hal ini termasuk adanya keunikan (uniqueness topic).
b) Substansi masalah dalam topik harus memiliki arti penting (significant topic), baik bagi ilmu pengetahuan maupun bagi kegunaan tertentu.
c) Masalah yang tercakup dalam topik memungkinkan untuk diteliti (manageable topic). Persyaratan ini berkaitan dengan sumber, yaitu sumber-sumbernya dapat diperoleh.

Meskipun topik sangat menarik dan memiliki arti penting, namun bila sumber-sumbernya, khususnya sumber utama tidak diperoleh, masalah dalam topik tidak akan dapat diteliti. Oleh karena itu calon peneliti harus memiliki wawasan luas mengenai sumber, khususnya sumber tertulis. (Pradinata, 2013).


4. Interested Topic (menarik untuk diteliti)
Masalah adalah kata yang sering kita dengar dikehidupan sehari-hari, tak ada seorangpun yang tak luput dari masalah baik masalah yang sifatnya ringan ataupun masalah yang sifatnya berat. Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik. (Burhaniddin, 2013)
1.Apakah topik tersebut secara  pribadi menarik minat dan semangat peneliti
2.Apakah topik tersebut dapat menimbulkan rasa ingin tahu (curiousity) secara ilmiah
3.Apakah menarik untuk dapat  mengarahkan pada kebenaran ilmiah
Merumuskan Judul Penelitian
Kalimat pernyataan yang dapat menggambarkan materi, permasalahan, objek dan metoda penelitian serta maksud dan  tujuannya .
Kalimat pernyataan yang terdiri dari kata-kata yang jelas (tidak kabur), singkat (tidak bertele-tele), deskriptif atau runtut, dengan pernyataan yang tidak terlalu puitis atau bombastis . (sulistio, 2015)

Sumber : http://nyapoaku321.blogspot.co.id/2016/08/analisis-topik-proyek.html

Jumat, 21 Oktober 2016

Setting Firewall di Ubuntu dengan UFW

UFW, atau uncomplicated firewall, adalah sebuah interface untukiptables yang dibuat dengan tujuan menyederhanakan proses untuk konfigurasi firewall. berikut cara setting firewall di ubuntu dengan UFW :

Prasyarat

UFW sebenarnya sudah terinstal secara default pada Ubuntu. Jika anda sudah menghapusnya, anda bisa menginstallnya kembali dengan cara menjalankan perintah berikut:
sudo apt-get install ufw

Konfigurasi UFW Untuk IPv6

Jika server Ubuntu Anda memiliki IPv6 yang telah diaktifkan, pastikan bahwa UFW dikonfigurasi untuk mendukung IPv6 sehingga bisa untuk mengelola rule firewall pada IPv6 selain IPv4. Untuk melakukan hal ini, buka konfigurasi UFW dengan editor favorit Anda. pada tutorial ini menggunakan nano:
sudo nano /etc/default/ufw
Pada baris IPV6, Sesuaikan seperti dibawah ini
...
IPV6=yes
...
Save dan Exit dengan menekan Ctrl+X kemudian jawab dengan y dan tekan Enter.
Ketika UFW diaktifkan, maka akan dikonfigurasi untuk menulis rule firewall pada IPv4 dan IPv6.
Tutorial ini ditujukan untuk IPv4 sebagai contoh, tetapi juga akan bekerja dengan baik untuk IPv6 selama Anda mengaktifkan IPv6.

Check UFW Status dan Rules

Setiap saat anda bisa melihat status dan rule UFW dengan perintah berikut
sudo ufw status verbose
Pada dasarnya UFW belum diaktifkan (inactive), maka saat anda check pertama kali akan terlihat seperti ini.
Output:
 Status: inactive
Jika UFW active maka keluarnya seperti contoh dibawah ini.
Output:
 Status: active
 Logging: on (low)
 Default: deny (incoming), allow (outgoing), disabled (routed)
 New profiles: skip
 To Action From
 -- ------ ----
 22/tcp ALLOW IN Anywhere
Sebelum mengaktifkan UFW, kita akan memastikan bahwa firewall dikonfigurasikan agar kita tetap terhubung melalui SSH. Mari kita mulai dengan pengaturan kebijakan default.

Pengaturan Default Firewall

Menerapkan aturan UFW ke default. Untuk mengatur default yang digunakan oleh UFW, gunakan perintah ini:
sudo ufw default deny incoming
sudo ufw default allow outgoing

Membuat Rule

Ini adalah contoh untuk memulai membuat rule atau mengatur segala koneksi yang diizinkan, yang pertama dan yang paling penting adalah koneksi SSH, karena diperlukan admin untuk mengelola server
sudo ufw allow ssh
atau jika anda lebih familiar dengan port, ketik perintah berikut (sama saja dengan perintah yang diatas)
sudo ufw allow 22

Enable UFW

Untuk mulai mengaktifkan UFW ketik perintah berikut, jika ada pertanyaan jawab y
sudo ufw enable
Untuk melihat apakah firewall sudah aktif jalankan perintah berikut:
sudo ufw status verbose

Mengizinkan koneksi lainya

Berikut ini cara untuk menambahkan perizinan traffic pada rule, dan berikut beberapa contoh service yang sangat umum atau yang disarankan dan perlu untuk dizinkan. Jika ada service lainya yang ingin anda izinkan anda bisa menambahkan rule dengan contoh format seperti berikut:

HTTP – Port 80

Mengizinkan koneksi HTTP port 80
sudo ufw allow http

HTTPS—port 443

Mengizinkan koneksi HTTPS
sudo ufw allow https

FTP – Port 21

Mengizinkan koneksi FTP
sudo ufw allow ftp
atau
sudo ufw allow 21/tcp

Port Range Tertentu

Contoh untuk mengizinkan koneksi yang menggunakan port range 6000 – 6007
sudo ufw allow 6000:6007/tcp
sudo ufw allow 6000:6007/udp

IP Addresses Tertentu

Untuk mengizinkan koneksi dari IP tertentu, contoh
sudo ufw allow from 15.15.15.51
atau IP tertentu untuk port tertentu
sudo ufw allow from 15.15.15.51 to any port 22

Subnet

Jika Anda ingin mengizinkan subnet IP Address, Anda dapat melakukannya dengan menggunakan notasi CIDR untuk menentukan netmask. Sebagai contoh, jika Anda ingin mengizinkan semua alamat IP mulai dari 15.15.15.1 ke 15.15.15.254 Anda bisa menggunakan perintah ini:
sudo ufw allow from 15.15.15.0/24
atau hanya untuk port tertentu
sudo ufw allow from 15.15.15.0/24 to any port 22

Block Koneksi

Misalnnya anda ingin block koneksi untuk http atau yang menggunakan port 80
sudo ufw deny http
atau menolak koneksi dari IP tertentu
sudo ufw deny from 15.15.15.51

Menghapus Rule

Jika anda ingin menghapus rule, gunakan perintah dengan format seperti contoh berikut, misalnya anda ingin menghapus rule untuk koneksi http
sudo ufw delete allow http

Disable UFW

Jika anda berubah pikiran, tidak ingin menggunakan firewall anda dapat mendisable UFW
sudo ufw disable

Reset UFW Rules

Jika anda ingin mereset rule yang telah anda buat
sudo ufw reset
Sumber : http://idnetter.com/cara-setting-firewall-di-ubuntu-dengan-ufw/

Setting Firewall di Mikrotik

Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang bisa berupa software maupun hardware yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman.Berikut ini adalah langkah-langkah Konfigurasi Mikrotik Firewall dengan  IP Address WAN adalah 172.168.10.1 dan IP Address LAN adalah 192.168.10.100
1.buka aplikasi winbox
2.Untuk memulai mengatur ip address, kita pilih menu : IP  –>  ADDRESS. setelah itu pilih tanda + untuk menambah ip address yang au dipakai seperti dibawah ini :
Eth 3
Eth 1
3.setelah mengatur ip address,kemudian atur lah DHCP setup dengan cara IP >> DHCP .setelah masuk ke dhcp pilih dhcp setup :




kemudian setelah itu mengkonfigurasi barulah :

A. MEMBUAT FIREWALL UNTUK MEMBLOCK AKSES INTERNET DARI 1 IP ADDRESS CLIENT.

Pilih IP >> firewall kemudian buat lah new firewall dengan cara seperti dibawah ini:
  1. Buat New Firewall Rules, kemudian pilih  “GENERAL“, pilih Chain : “FORWARD”.
  2. setelah itu pilih  Source Address dengan IP Address dari Client yang akan kita Block. Seperti Client dengan IP : 192.168.10.98.
  3. Pada pilihan Out Interface kita isi dengan interface : eth3
  4. kemudian pilih  “ACTION”, dan  pilih : “DROP”.
  5. apabila ada Client dengan IP : 192.168.10.98 yang akan mengakses internet dengan OUTGOING melalui Interface eth3, maka koneksi ini akan di DROP oleh Mikrotik.

B.MEMBUAT FIREWALL UNTUK MEMBLOCK AKSES INTERNET DARI 1 MAC ADDRESS CLIENT.

kemudian yaitu memblock akses internet dari 1 mac addres client , untuk memblock akses internet dari 1 mac addres client caranya sama yang berbeda hanya pada memblock akses internet dari 1 mac addres clientkita menggunakan advend untuk mencantumkan mac address, cara sebagai berikut:
  1. Buat New Firewall Rules, kemudian pilih “GENERAL“,dan  pilih Chain : “FORWARD”.
  2. Out Interface kita isi dengan interface : eth3
  3. Selanjutnya pilih “ADVANCED”, isikan pada  “Source Mac Address” dari pada Mac Address yang dimiliki oleh Client/mac Address kita sendiri, yang akan kita Blokir akses internetnya.contohnya : E8:9A:BF:B3:6F;32
  4. kemudian pilih “ACTION”, lalu pilih : “DROP”.
  5. Japabila  ada Client yang mempunyai Mac Address sesuai Mac target yang akan mengakses internet dengan OUTGOING melalui Interface eth3, maka koneksi ini akan di DROP oleh Mikrotik.
C.MEMBUAT FIREWALL UNTUK MEMBLOCK AKSES INTERNET DARI SEKELOMPOK IP ADDRESS CLIENT.
  1. Pertama kita buat lebih dulu sejumlah IP Address yang mau diblock  pada menu Firewall –> Address List. contohnya kita berikan nama “blok ip”.
  2. Buatlah sejumlah daftar IP Address Client dari LAN kita yang akan di block akses internet-nya.
  3. Setelah itu kita buat sebuah New Firewall Rules, pilih  “GENERAL“,kemudian pilih Chain : “FORWARD”.
  4. Out Interface kita isi dengan interface : eth3
  5. Selanjutnya pilih “ADVANCED”, isikan pada “Source Address List” dari Daftar Address List yang telah di buat untuk memblokir akses internetnya. lalu  pilih nama yang sudah buat tadi : “blok ip”.
  6. kemudian pilih “ACTION”, lalu pilih : “DROP”.
  7. apabila ada client dengan IP Address yang terdaftar pada “blok ip” yang akan mengakses internet dengan OUTGOING melalui Interface eth3, maka koneksi ini akan di DROP oleh Mikrotik.

 D.MEMBUAT FIREWALL UNTUK MEMBLOCK AKSES INTERNET DARI SEKELOMPOK IP ADDRESS ATTACKER.
  1. Pertama kita buat lebih dulu sejumlah IP Address yang mau diblock  pada menu Firewall –> Address List.   contohnya kita berikan nama “attacker”.
  2. Setelah itu buatlah sejumlah daftar IP Address Client dari LAN kita yang akan di block akses internet-nya.
  3. Kemudian kita buat sebuah New Firewall Rules, pilih  “GENERAL“,kemudian pilih Chain : “FORWARD”.
  4. Out Interface kita isi dengan interface : eth3
  5. Selanjutnya pilih “ADVANCED”, isikan pada “Source Address List” dari Daftar Address List yang telah di       buat untuk memblokir akses internetnya. lalu  pilih nama yang sudah buat tadi : “attacker”.
  6. kemudian pilih “ACTION”, lalu pilih : “DROP”.
  7. apabila ada client dengan IP Address yang terdaftar pada “attacker” yang akan mengakses internet dengan   OUTGOING melalui Interface eth3, maka koneksi ini akan di DROP oleh Mikrotik.


E.MEMBUAT FIREWALL UNTUK MEMBLOCK AKSES INTERNET DARI CLIENT KE SUATU WEBSITES TERLARANG
  1. Buat New Firewall Rules,pilih “GENERAL“, lalu pilih : “FORWARD”.
  2. pilih  Destination Address dengan IP Address dari websites yang mau kita Block. Misalnya                         Websites http://www.pcr.ac.id dengan IP Public : 113.212.118.174
  3. Out Interface  isi dengan interface : eth3.
  4. kemudian pilh “ACTION”, kita pilih : “DROP”.
  5. apabila ada Client dari jaringan LAN kita yang akan mengakses Websites  http://www.pcr.ac.id dengan IP     Public :113.212.118.174 dengan OUTGOING melalui Interface eth3, maka koneksi ini akan di DROP oleh       Mikrotik.
Sumber : http://faruqdy.blogspot.co.id/2015/01/konfigurasi-mikrotik-firewall-filter.html