Pengembangan Ide
Proyek
1. Identifikasi Proyek
Identifikasi proyek adalah Informasi yang akurat, dapat diandalkan dan
mencukupi sangat dibutuhkan supaya:
- Perencanaan dapat berjalan efektif dan efisien;
- Waspada terhadap semua faktor dan kejadian yang dapat mempengaruhi proyek, misalnya konteks lokasi proyek;
- Memahami penyebab masalah atau isu yang berkembang;
- Mengetahui apa yang sudah dikerjakan orang lain, guna menghindari duplikasi dan melihat peluang kerjasama yang dibutuhkan;
- Menjelaskan langkah yang paling sesuai untuk menanggapi kebutuhan atau mengatasi permasalahan;
- Membenarkan masukan dan penggunaan sumberdaya. (faisal, 2016)
Langkah pertama dalam siklus proyek adalah
mengidentifikasi isyu yang mungkin dapat ditangani oleh suatu proyek. Biasanya untuk
ini diperlukan ‘penilian kebutuhan’ untuk mengetahui apa saja kebutuhan
masyarakat dan siapa saja yang terpengaruh. Hanya pada waktu kita mengetahui
apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, kita dapat merancang proyek yang efektif.
‘Penilaian Kebutuhan’ ditindak lanjuti dengan ‘penilaian kapasitas’ untuk
mengetahui kekuatan apa saja yang dimiliki oleh masyarakat tersebut yang dapat
digunakan untuk menangulangi masalah yang ada. Proyek harus bertujuan untuk
memperkuat kelemahan yang ada. Beberapa orang memilih untuk mengunakan istilah
‘appreciative enquiry’ dari pada ‘penilaian kebutuhan’ dan ‘penilaian
kapasitas’. Dalam hal ini, proses dimulai dengan ‘penilaian kapasitas’ dengan
bertanya kepada masyarakat untuk mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki dan
harapan mereka untuk mengunakannya di kemudian hari. (taerfund.org,
2013)
2. Formulasi
Proyek
Formulasi adalah bentuk penyederhanaan situasi nyata
menjadi bentuk matematis, formulasi memiliki 5 tahap implementasi sebagai
berikut :
Tahap I
Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis. Adalah
tugas para eksekutif organisasi untuk dapat menilai kecenderungan-kecenderungan
yang terjasi pada saat ini dan yang akan datang baik dari segi eksternalnya
(pasar, persaingan, teknologi, regulasi, dan keadaan ekonomi) maupun segi
internalnya (nilai organisasi, keunggulan dan kemampuan, hasil produkdan
pasar,dan kebijakan strategis yang lalu)
Tahap II
Formulasi Strategi. Tim ini pulalah harus memeriksa
beberapa masa depan alternatif dan menyeleksinya serta menciptakan profil atau
visi strategis yang berfokuskan pada ke sembilan pertanyaan tersebut. Kekuatan
formulasi sangat tergantung pada kekuatan proses yang dilalui atau yang dialami
oleh tim dalam membuat keputusan.
Tahap III
Perencanaan Proyek Induk Strategis. Dengan menggunakan
metode management proyek yang canggih dan benar dimana rencana disusun,
dijelaskan, diprioritaskan, ditahap-tahapkan, dijadwalkan, disumberdayakan dan
diimplementasikan serta dipantau (diawasi), maka proyek-proyek tersebut dapat dioptimalkan
dalam suatu portofolio.
Tahap IV
Implementasi Strategi. Tahap ini adalah tahap
pelaksanaan (implementasi) yang mana kualitas suatu proyek sangat diharuskan.
Untuk itu dibutuhkan suatu sistem komunikasi yang handal, cepat dan akurat yang
dimulai dari tingkat rendah (lower management) hingga ke tingkat yang tinggi
(top management).
Tahap V
Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di
tahap ini dibutuhkan indikator internal (kemajuan di bidang tujuan dan langkah
strategis, kemajuan proyek) maupun indikator eksternal (validitas asumsi dasar
yang menjadi penciptaan visi). Umpan balik (feedback) dari berbagai sumber
kegiatan baik untuk jangka pendek, menengah maupun panjang harus dioptimalkan
secara terus menerus.
3. Mind Maping
Mind Map adalah sebuah metode untuk
mengelola informasi secara menyeluruh. Secara lengkap Mind Map dapat digunakan
untuk:
- menyimpan informasi
- mengorganisasikan informasi
- membuat prioritas
- belajar memahami informasi dalam konteksnya
- melakukan review atas sebuah materi pembelajaran
- mengingat informasi secara lengkap
Mind Maping pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan,
seorang Psikolog dari Inggris. Beliau adalah penemu Mind Map (Peta
Pikiran), Ketua Yayasan Otak, pendiri Klub Pakar (Brain Trust) dan pencipta konsep
Melek Mental. Mind map diaplikasikan di bidang pendidikan, seperti teknik,
sekolah, artikel serta menghadapi ujian.
Kelebihan dan Kekurangan mind mapping
Ada beberapa kelebihan saat menggunakan teknik
mind mapping ini, yaitu :
- Cara ini cepat
- Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda
- Proses mengganbar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
- Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.
Kekurangan model pembelajaran mind mapping:
- Hanya siswa yang aktif yang terlibat
- Tidak sepenuhnya murid yang belajar.
- Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan
Manfaat Mind Maping
beberapa manfaat metode pencatatan
menggunakan Mind mapping, antara lain :
- Tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena dinyatakan di tengah.
- Level keutamaan informasi teridentifikasi secara lebih baik. Informasi yang memiliki kadar kepentingan lebih diletakkan dengan tema utama.
- Hubungan masing-masing informasi secara mudah dapat segera dikenali.
- Lebih mudah dipahami dan diingat.
- Informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa merusak keseluruhan struktur Mind mapping, sehingga mempermudah proses pengingatan.
- Masing-masing Mind mapping sangat unik, sehingga mempermudah proses pengingatan.
- Mempercepat proses pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar